Senin, 06 Juni 2016

Cahaya Mimpi Muhammad

Di kala malam itu sedang gundah, hati tak menentu, kepala terasa berat sedang menunggu kantuk datang, namun sekalipun datang tak kunjung bisa memejamkan mata, bertanya dalam benakku ,apa yang aku inginkan? banyak sekali pertanyaan dalam hidupku,tidak ada doa pada malam itu, namun hati hanya memanggil manggil Allah....

Seketika hilang dari beban dan gundah tiba di dimensi yang berbeda, seketika panas menghampiri namun yang kurasa tidak seperti gambaran mata, berjalan pada pijakan pasir-pasir putih, dan rumah rumah yang ukuran mayoritas kecil dari batu bata yang berwarna putih sedikit hitam, berjalan menyusuri jalan pasir dan dalam pikirku aku ingin ke rumah sang Rasulullah, seolah sudah tahu rumahnya dan sudah kenal dekat dengan Rasulullah.....

Aku tiba di depan rumah kecil nan sederhana, dengan pintu hanya tertutup tirai, duduklah seseorang yang kucari di meja makan dan kursi,seluruh badannya tertutupi seperti cahaya putih sembur kuning yang tenang menghangatkan, berpakaian kain putih semu kuning seolah kain yang usang dan sering dipakai, berambut panjang nan ikal, terlihat samar kulit kuning langsat menuju putih bertubuh sehat dan terlihat kekar, dan simpul senyum tergambar di bibirnya yang menenangkan, seolah semua gundah hilang, semua jawaban sudah terjawab.....

Kulihat sekitar rumah yang berukuran kecil,  namun terasa tentram di dalamnya, dalam hati kecilku ibarat hanya memandang kepuasan sudah ku dapat, ada sebuah jawaban seolah ilham dari Jibril yang masuk dalam pikiran. ....

Namun jangan engkau bayangkan sebuah fisik, bayangkan filosofi atau makna tersiratnya, rumah yang kecil nan sederhana lebih mudah mendekat kepada Allah daripada bergelimang harta , pintu tertutup tirai ibarat hati yang terhijab dengan penyakit penyakit hati yang harus di sibak, jika seluruh penyakit hati sudah hilang seolah seluruh tubuh memancarkan sinar yang memberikan ketenangan bagi orang orang yang melihat dan merasa, duduk di kursi berdekatan dengan meja makan kayu ibarat sebuh kesantunan kepada alam, berpakaian putih nan usang menggambarkan kesederhanaan pribadi seseorang tidak dilihat dari pakaiannya yang mewah dan baru, berambut panjang nan ikal ( antara lurus dan keriting ) ibarat panjang akal dan pemikiran namun tetap fleksibel , kulit kuning langsat menuju putih ibarat tidak merasa sok suci selalu dalam kerendahan, tubuh sehat dan kekar mempunyai arti efeknya fisik menjadi kuat dan sehat tidak mudah sakit secara fisik dan prinsip, senyum simpul di bibir menggambarkan kesantunan dalam berbicara,sehingga menenangkan setiap yang mendengarkan.Seperti itulah jawaban yang kuterima dari pesan tersirat Sang Baginda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar